Bukittinggi dengan sejuta pesonanya memberikan beragam alasan untuk jatuh cinta pada kota bersuhu sejuk ini. Mulai dari pemandangan alam yang masih alami seperti Ngarai Sianok, budaya yang khas berupa tari-tarian, wisata sejarah yang terpampang pada Jam Gadang yang berdiri kokoh hingga wisata kuliner yang telah mendunia. Ragam kuliner masakan Padang dan khususnya nasi kapau Bukittinggi telah mendapat tempat tersendiri di hati para pecinta kuliner. Bahkan kota Bukittinggi mendapat julukan sebagai The Paradise of Culinary. Dengan berbagai potensi pariwisatanya, kota Bukittinggi telah berbenah dari sisi sarana dan prasarananya berupa penyediaan hotel, transportasi bahkan paket-paket wisata yang lebih ekonomis. Di Bukittinggi juga terdapat banyak hotel yang menyokong pariwisata Bukittinggi, seperti terlihat di situs Traveloka. Daftar lengkap hotelnya bisa anda lihat di sini.
Salah satu tempat makan di Bukittinggi yang tidak pernah dilewatkan oleh wisatawan adalah Los Lambuang Bukittinggi. Los bermakna rumah besar panjang atau pasar, sedangkan lambuang berasal dari bahasa Minang yang berarti lambung atau perut. Sehingga Los Lambuang bisa diartikan sebagai rumah besar (pasar) bagi lambung. Lokasinya hanya berjarak 50 meter dari Jam Gadang dengan melewati Pasar Lereng Bukittinggi. Pasar Lereng ini merupakan pusat belanja bagi wisatawan seperti halnya Pasar Atas dengan jalanannya yang bagaikan lereng yaitu kondisi naik dan turun. Di pasar ini terdapat berbagai suvenir khas Bukittinggi yang diperjualbelikan dengan harga yang cukup murah. Teriakan-teriakan khas dengan bahasa Minang menggema di seantero pasar untuk menarik wisatawan mampir ke kios-kios suvenir. Selepas dari keramaian di Pasar Lereng, kita akan melihat kumpulan pedagang nasi kapau dalam petak-petak pasar yang disebut los dengan beragam makanan di hadapan penjual yang bisa langsung dipilih oleh pembeli.
Sebelumnya perlu sobat BlogYoiko ketahui beberapa perbedaan mendasar antara nasi kapau dengan nasi padang. Perbedaan yang paling mencolok adalah warna gulai pada nasi kapau berwarna kuning yang berasal dari santan dan kunyit sebagai pewarna. Sedangkan pada nasi padang berwarna kemerahan karena penggunaan cabe merah yang lebih banyak selain santan dan kunyit. Selanjutnya biasanya masakan kapau tidak menumis bumbu dasar sehingga gulai yang dihasilkan pun tidak berminyak, sedangkan pada nasi padang bumbu ditumis terlebih dahulu agar memunculkan aroma lebih tajam.
Los Lambuang mulai berdiri sejak tahun 1980 dengan menu utama nasi kapau dan katupek yang menjadi incaran wisatawan. Kapau sendiri adalah nama sebuah desa di kabupaten Agam Bukittinggi yang menjadi kampung asal pedagang makanan di Los Lambuang dan telah menjual makanan di Los Lambuang secara turun temurun. Makanan yang dijajakan adalah makanan jadi dan mulai buka pukul 09.00 – 18.00 setiap harinya. Para pedagang berada di belakang deretan baskom yang berisi makanan di los-los yang terlihat bersih sehingga pengunjung menjadi merasa nyaman makan di sini.
Pada pagi hari pengunjung akan dimanjakan dengan aneka katupek pical khas Bukittinggi sebagai menu sarapan. Katupek pical merupakan makanan yang terdiri dari campuran ketupat, sayur-sayuran seperti daun singkong, daun kol dan kuah kacang dan ditaburi kerupuk merah. Pasangan yang paling pas dengan katupek pical adalah kopi talua yaitu campuran teh dengan susu kental manis dan telur ayam kampung. Pengocokan yang tepat menjadikan telur ayam mentah ini tidak amis setelah dipadukan dengan kopi.
Selesai dengan menu sarapan yang cukup mengenyangkan, kita bisa berkeliling Los Lambuang sambil melihat-lihat ragam makanan yang dijual di los-los yang tak berdinding. Rata-rata penjual makanan di Los Lambuang adalah perempuan sehingga semua nama nasi kapau di sini bersifat feminin seperti Ni Lis, Ni Er, Etek Ani, Uni Linda dan lainnya. Dengan sendok besar bergagang panjang kurang lebih setengah meter yang terbuat dari batok kelapa uni-uni ini sigap melayani permintaan pembeli.
Menu masakan yang disediakan di Los Lambuang umumnya hampir sama. Seperti gulai tambunsu, gulai kikil, gulai itiak, dendeng balado, itiak lado hijau, gulai cancang, pangek ikan, ayam goreng, ayam panggang, ayam goreng lado hijau, goreng belut. Dan tak lupa gulai khas dari Los Lambuang yaitu gulai kapau yang terbuat dari irisan rebung, nangka, kacang panjang, kol dan lain-lain yang tidak bisa ditemui di tempat lain. Gulai ini menjadi ciri khas pembeda antara nasi kapau dengan nasi padang pada umumnya. Tidak lupa penambahan bumbu rendang dan sambal goreng sebagai penguat rasa. Terkadang pembeli dengan sengaja meminta penambahan bumbu rendang pada nasi tambahnya karena citarasa rendang yang melekat pada bumbunya menjadikan makanan lebih lezat. Harga yang ditawarkan di Los Lambuang ini sangat bersahabat. Untuk satu porsi nasi lengkap dengan sayur dan satu lauk dihargai Rp.20.000,00. Untuk penambahan nasi putih cukup dihargai Rp.3.000,00. Harga yang sepadan dengan cita rasa yang lezat dan porsi yang sesuai dengan kapasitas normal lambung. Los Lambuang menjadi tempat yang tepat di Bukittinggi untuk memanjakan lambung pengunjung yang menyukai masakan bersantan dan berbumbu rempah yang kuat.
Itulah Wisata Kuliner Los Lambuang di Bukittinggi yang akan memanjakan perut sobat BlogYoiko, tidak hanya sampai disitu jika sobat suka dengan pemandangan, dari sini sobat bisa melanjutkan untuk menikmati pemandangan yang indah di Puncak Lawang yang akan memanjakan mata sobat, setelah perut yang dimanjakan saatnya mata yang dimanjakan, Puncak Lawang akan memberikan pemandangan yang sangat indah yang telah BlogYoiko rangkum di 10 Tempat Wisata Yang Harus Di Kunjungi Di Sumatera Barat
Salah satu tempat makan di Bukittinggi yang tidak pernah dilewatkan oleh wisatawan adalah Los Lambuang Bukittinggi. Los bermakna rumah besar panjang atau pasar, sedangkan lambuang berasal dari bahasa Minang yang berarti lambung atau perut. Sehingga Los Lambuang bisa diartikan sebagai rumah besar (pasar) bagi lambung. Lokasinya hanya berjarak 50 meter dari Jam Gadang dengan melewati Pasar Lereng Bukittinggi. Pasar Lereng ini merupakan pusat belanja bagi wisatawan seperti halnya Pasar Atas dengan jalanannya yang bagaikan lereng yaitu kondisi naik dan turun. Di pasar ini terdapat berbagai suvenir khas Bukittinggi yang diperjualbelikan dengan harga yang cukup murah. Teriakan-teriakan khas dengan bahasa Minang menggema di seantero pasar untuk menarik wisatawan mampir ke kios-kios suvenir. Selepas dari keramaian di Pasar Lereng, kita akan melihat kumpulan pedagang nasi kapau dalam petak-petak pasar yang disebut los dengan beragam makanan di hadapan penjual yang bisa langsung dipilih oleh pembeli.
Sebelumnya perlu sobat BlogYoiko ketahui beberapa perbedaan mendasar antara nasi kapau dengan nasi padang. Perbedaan yang paling mencolok adalah warna gulai pada nasi kapau berwarna kuning yang berasal dari santan dan kunyit sebagai pewarna. Sedangkan pada nasi padang berwarna kemerahan karena penggunaan cabe merah yang lebih banyak selain santan dan kunyit. Selanjutnya biasanya masakan kapau tidak menumis bumbu dasar sehingga gulai yang dihasilkan pun tidak berminyak, sedangkan pada nasi padang bumbu ditumis terlebih dahulu agar memunculkan aroma lebih tajam.
Photoright: liandamarta.com |
Los Lambuang mulai berdiri sejak tahun 1980 dengan menu utama nasi kapau dan katupek yang menjadi incaran wisatawan. Kapau sendiri adalah nama sebuah desa di kabupaten Agam Bukittinggi yang menjadi kampung asal pedagang makanan di Los Lambuang dan telah menjual makanan di Los Lambuang secara turun temurun. Makanan yang dijajakan adalah makanan jadi dan mulai buka pukul 09.00 – 18.00 setiap harinya. Para pedagang berada di belakang deretan baskom yang berisi makanan di los-los yang terlihat bersih sehingga pengunjung menjadi merasa nyaman makan di sini.
Pada pagi hari pengunjung akan dimanjakan dengan aneka katupek pical khas Bukittinggi sebagai menu sarapan. Katupek pical merupakan makanan yang terdiri dari campuran ketupat, sayur-sayuran seperti daun singkong, daun kol dan kuah kacang dan ditaburi kerupuk merah. Pasangan yang paling pas dengan katupek pical adalah kopi talua yaitu campuran teh dengan susu kental manis dan telur ayam kampung. Pengocokan yang tepat menjadikan telur ayam mentah ini tidak amis setelah dipadukan dengan kopi.
Selesai dengan menu sarapan yang cukup mengenyangkan, kita bisa berkeliling Los Lambuang sambil melihat-lihat ragam makanan yang dijual di los-los yang tak berdinding. Rata-rata penjual makanan di Los Lambuang adalah perempuan sehingga semua nama nasi kapau di sini bersifat feminin seperti Ni Lis, Ni Er, Etek Ani, Uni Linda dan lainnya. Dengan sendok besar bergagang panjang kurang lebih setengah meter yang terbuat dari batok kelapa uni-uni ini sigap melayani permintaan pembeli.
Menu masakan yang disediakan di Los Lambuang umumnya hampir sama. Seperti gulai tambunsu, gulai kikil, gulai itiak, dendeng balado, itiak lado hijau, gulai cancang, pangek ikan, ayam goreng, ayam panggang, ayam goreng lado hijau, goreng belut. Dan tak lupa gulai khas dari Los Lambuang yaitu gulai kapau yang terbuat dari irisan rebung, nangka, kacang panjang, kol dan lain-lain yang tidak bisa ditemui di tempat lain. Gulai ini menjadi ciri khas pembeda antara nasi kapau dengan nasi padang pada umumnya. Tidak lupa penambahan bumbu rendang dan sambal goreng sebagai penguat rasa. Terkadang pembeli dengan sengaja meminta penambahan bumbu rendang pada nasi tambahnya karena citarasa rendang yang melekat pada bumbunya menjadikan makanan lebih lezat. Harga yang ditawarkan di Los Lambuang ini sangat bersahabat. Untuk satu porsi nasi lengkap dengan sayur dan satu lauk dihargai Rp.20.000,00. Untuk penambahan nasi putih cukup dihargai Rp.3.000,00. Harga yang sepadan dengan cita rasa yang lezat dan porsi yang sesuai dengan kapasitas normal lambung. Los Lambuang menjadi tempat yang tepat di Bukittinggi untuk memanjakan lambung pengunjung yang menyukai masakan bersantan dan berbumbu rempah yang kuat.
Photoright: kamaribedo.blogspot.com
|
ReplyDeleteHal yang tidak pernah terbayankan kini menjadi kenyataan dengan keluargaku,,,untuk AKI.NAWE kami ucapkan banyak terimakasih karna berkat bantuannya ALHAMDULILLAH keluarga kami bisa lepas dari hutang dan masalah,karna nomor “GHOIB”untuk pasang togel,hasil ritual KI NAWE meman benar2 merubah nasib kami hanya sekejap,dan disitulah aku berkesempatan kumpulkan uang untuk buka usaha kembali,karna baik rumah sudah disita,,warung makan jg sudah bangkrut,,tapi itu semua aku masih tetap bertahan hidup dengan anak istriku,,walau cuma kontrak tapi aku tetap bersabar dan akhirnya KI NAWE lah yang bisa merubah nasib kami..KI NAWE orang paling bersejarah kepada keluarga saya…!!! Kepada teman2 yang di lilit hutang dan ingin merubah nasib baik dari pada sekaran HBG: 085=218=379=259=AKI NAWE,dengan penuh harapan INSYAH ALLAH pasti tercapai dan sudah terbukti.
Hal yang tidak pernah terbayankan kini menjadi kenyataan dengan keluargaku,,,untuk AKI.NAWE kami ucapkan banyak terimakasih karna berkat bantuannya ALHAMDULILLAH keluarga kami bisa lepas dari hutang dan masalah,karna nomor “GHOIB”untuk pasang togel,hasil ritual KI NAWE meman benar2 merubah nasib kami hanya sekejap,dan disitulah aku berkesempatan kumpulkan uang untuk buka usaha kembali,karna baik rumah sudah disita,,warung makan jg sudah bangkrut,,tapi itu semua aku masih tetap bertahan hidup dengan anak istriku,,walau cuma kontrak tapi aku tetap bersabar dan akhirnya KI NAWE lah yang bisa merubah nasib kami..KI NAWE orang paling bersejarah kepada keluarga saya…!!! Kepada teman2 yang di lilit hutang dan ingin merubah nasib baik dari pada sekaran HBG: 085=218=379=259=AKI NAWE,dengan penuh harapan INSYAH ALLAH pasti tercapai dan sudah terbukti.